Pengertian Dasar Sistem Pneumatik


Pengertian Dasar Sistem Pneumatik - Sistem Pneumatik dalam dunia industri manufaktur merupakan awal dari semua proses mekanik atau manipulasi gerakan yang menggunakan tenaga udara kempa (Udara bertekanan). Dalam sistem pneumatik udara kempa akan memindahkan suatu gaya atau gerakan. Sistem pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, yang beroperasi secara pneumatik atau menggunakan proses-proses pneumatik (proses udara bertekanan). Udara bertekanan dalam peranannya sebagai unsur penggerak merupakan bagian utama yang harus mendapatkan perhatian lebih banyak.

Pneumatik adalah pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Perkataan pneumatik berasal bahasa Yunani “ pneuma “ yang berarti “napas” atau “udara”. Jadi pneumatik berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara mampat. 

Sistem pneumatik menggunakan udara bertekanan untuk menghasilkan gerakan mekanik. Sistem dasar kendali pneumatik meliputi piranti penyedia sumber energi udara kempa yang terdiri dari kompresor udara, sistem filter udara, sistem pengering udara, dan sistem pengatur tekanan udara. Kemudian elemen input untuk mengendalikan sistem tersebut, contohnya berupa katub tombol tekan (pushbutton valve) dan katub sensor. Selanjutnya berbagai jenis katub pengarah dan pengatur tekanan udara, dan yang terakhir berupa aktuator (cylinder).


Pada gambar di atas merupakan tipikal sistem kendali dari pneumatik, terdapat compressor sebagai penyedia udara bertekanan lalu di filter dan di dryer terlebih dahulu udara tersebit sebelum di salurkan ke tahap pengontrol dan aktuator seperti silinder kerja ganda atau bisa juga menggunakan silinder kerja tunggal dan alat pengontrol berupa katup 3/2 mapun 5/2 untuk mengontrol pergerakan angin yang akan di salurkan ke aktuator.

Sistem pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan yang ada pada rangakain untuk mengontrol udara bertekanan, yang beroperasi secara pneumatik atau menggunakan proses-proses pneumatik. Udara bertekanan dalam peranannya sebagai unsur penggerak merupakan bagian utama yang harus mendapatkan perhatian lebih banyak.

Pneumatik sistem menggunakan udara bertekanan untuk menghasilkan gerakan mekanik. Sistem dasar kendali pneumatik ini meliputi piranti-piranti yang menyediakan sumber energi udara kempa atau udara bertekanan yang terdiri dari kompresor udara, sistem filter udara, sistem pengering udara, dan sistem pengatur telkanan udara. Kemudian eleven masukan untuk mengendalikan sistem, berupa pushbutton valve dan sensor valve.

Selanjutnya berbagai jenis katub pengarah dan pengatur tekanan udara, dan yang terakhir berupa aktuator. Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang benar dan tepat. Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian yang di buat, sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan sistem pneumatik. Pada tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir dari mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir dari bawah menuju ke atas dari gambar rangkaian.


Pada gambar di atas merupakan contoh bagan diagram rangakain sistem pneumatik. Terdapat beberapa tahap yang di buat pada diagram tersebut. Contoh peletakannya yaitu :
  1. Energy Supply Elements : Terdiri dari Compressor, Filter dan DryerSerta terdapat katup 3/2 NO pengaktif tombol pembalik tombol dengan fungsi sebagai Tombol input untuk mengaktifkan sumber tekanan.
  2. Input Elements : Terdiri dari tombol tombol dan sensor seperti katup 3/2 NO pengaktif tombol pembalik pegas, Katup 3/2 NC pengaktif tombol pengaktif pegas, Sensor mekanik berupa katup 3/2 NO Pengaktif roller pembalik pegas lalu ada juga katup 3/2 Nc pengaktif roller pembalik pegas.
  3. Processing Elements : Pada processing ini terdapat komponen pengontrol procesing berupa katup OR dan Katup AND (Shuttle valve dan Two Pressure Valve).
  4. Control Valve : Pada diagram rangkaian sistem pneumatik menggunakan katup 5/2 pengaktif udara bertekanan pembalik udara bertekanan. Bisajuga menggunakan katup 4/2 sebagai alternatif katup pengontrolnya.
  5. Working Element : Bisa di aplikasikan sebagai aktuator berupa silinder kerja ganda atau silinder kerja tunggal. 
Mungkin cukup sekian pembahasan tentang dasar sistem pneumatik, jika ada salah kata mohon di maafkan dan semoga ilmunya bermanfaat. Terimakasih.

***
Tag : Pneumatic
0 Komentar untuk "Pengertian Dasar Sistem Pneumatik"

Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.

Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !

Back To Top