Gerbang Logika Pneumatik dan Hidrolik - Sebuah program pasti membutuhkan sebuah logika yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah dalam pemrograman. Untuk menangani permasalahan dalam pemrograman, biasanya seorang programmer membutuhkan sebuah logika yang dapat menyelesaikan logika pada program yang di ciptakan. Logika tersebut yaitu "Gerbang Logika". Pada gerbang logika, kamu bakalan mengenal yang namanya gerbang OR, AND, NOT dan masih banyak lagi. Selain sebagai penyelesaian dalam pemrograman, ternyata gerbang logika juga dapat digunakan sebagai solusi untuk menangani masalah dari mekanik, contohnya yaitu pada sistem pneumatik dan hidrolik. Untuk mempelajari lebih dalam mengenai gerbang logika yang diaplikasikan ke pneumatik maupun hidrolik, langsung saja simak artikel berikut ini!.
Mungkin sudah tidak asing di dengar apa itu pneumatik dan apa itu hidrolik? bagi teknisi teknik dalam melakukan sebuah sistem produksi pasti di sekelilingya ada sebuah sistem hidrolik ataupun sistem pneumatik yang digunkan. untuk memper jelas kembali apa itu pneumatik supaya anda lebih memahami pengertian dari pneumatik itu sendiri dalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan tekanan udara sebagai penggeraknya. Dalam dunia industri biasanya untuk menggerakan sebuah mesin rata-rata menggunakan sistem pneumatik, seperti pada mesin yang digunakan untuk memindahkan barang, mesin yang digunakan untuk meletakkan komponen elektronika, mesin untuk mengepress benda, dan masih banyak lagi. Biasanya terdapat sistem gerbang logika yang digunakan pada setiap mesin untuk menangani permasalahan dan sebagai safety dalam kinerja mesin maupun operator yang menggunakannya. Berikut ini kita bakalan membahas mengenai Gerbang logika pada rangkaian Pneumatik.
Gerbang Logika Pneumatik dan Hidrolik
1. Gerbang Logika AND
Logika akan memberikan signal 1 apabila ada dua signal yang bekerja secara bersamaan.Apabila katub hanya mendapat signal dari X saja atau Y saja udara tidak akan keluar dari A, tetapi kalau mendapat signal dari X dan Y bersamaan maka udara akan keluar di A. begitulah kesimpulan sederhana dari gerbang logika ini untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
2. Gerbang Logika OR
Logika akan memberikan sinal 1 apabila vallve menerima signal dari salah satu signal baik dari X maupun y atau mendapat signal dari X dan Y secara bersamaan. begitulah prinsip sederhana dari gerbang logika tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai simbol dan komponennya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
3. Gerbang Logika NOT
Valve akan memberikan signal 1, bila tidak ada signal yang diterima oleh valve. Kalau ada signal yang bekerja maka valve tidak bekeja atau signal 1. Katub in banyak digunakan pada Emergency. Untuk lebih jelasnya mengenai simbol dan komponen yang digunakan bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
4. Gerbang Logika NAND
Valve akan memberikan signal 1, apabila mendapat signal dari X1 atau X2 saja, tetapi Valve tidak bekerja bila mendapat signal dari X1 Dan X2 secara bersamaan. Untuk lebih jelasnya tentang gerbang logika NAND pneumatik bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
5. Gerbang Logika NOR
Valve akan jalan atau bernilai 1 bila tidak ada sinyal dari X1 atau X2. Untuk lebih jelas mengenai gerbang logika dari NOR bisa dilihat simbol dan rangkaiannya dibawah ini.
Pengaplikasian pada Rangkaian Pneumatik.
Pada kesempatan kali ini saya mengabil sample dari gerbang logika AND, Pada gerbang Logika AND apabila ke dua inputan bernilai 0, maka keluarannya "0". Apabila ke dua inputan ada salah satunya memiliki nilai 1 maka output yang dihasilkan masih tetap "0". Ketika ke dua Inputan bernilai 1 maka output yang dihasilkan bernilai "1". Bisa dibilang gerbang logika AND menggunakan sistem perkalian. Dalam penerapan sistem pneumatik, biasanya rangkaian ini merupakan rangkaian safety untuk mesin press. Ketika satu tombol yang di tekan dan tombol yang satunya tidak di tekan, maka silinder tidak akan bekerja.
Pada gambar rangkaian di atas merupakan rangkaian pneumatik dengan sistem Gerbang Logika AND. Ketika tombol I1 ditekan dan tombol I2 tidak ditekan, maka katup AND tidak akan bekerja untuk menggerakan katup 3/2 NO pengaktif angin pembalik pegas. Ketika ke dua tombol ditekan (I1 dan I2) maka katup AND akan bekerja dan katup 3/2 NO pengaktif angin pembalik pegas akan bergerak untuk menyalurkan udara ke silinder. Sehingga silinder dapat bergerak maju.
Lalu saya ambil contoh lagi yang sedikit rumit yaitu gerbang logika EXNOR pneumatik. Untuk gambar gatenya menggunakan pure pneumatik seperti pada gambar dibawah ini.
Pada gerbang logika XNOR ketika nilai inputan keduanya bernilai 1 maka output akan menghasilakan nilai "0". Ketika ke dua input bernilai 0, maka Output akan bernilai "0". Namun, jika salah satu dari kedua input bernilai 1 maka output akan bernilai "1". Bisa dilihat pada gambar rangkaian pneumatik diatas. rangkaian ini memang cukup sulit untuk dipahami, mungkin kamu bisa menerapkannya di software pneumatik Festo untuk pemahaman lebih lanjut.
***
Tag :
Pneumatic
0 Komentar untuk "Gerbang Logika Pneumatik dan Hidrolik"
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !